Wednesday, December 15, 2010

Aku Ingin ...


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu

kepada api yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada


puisi yang sangat bagus sekali milik Sapardi Joko Darmono..
semoga suatu hari saya bisa mengucapkannya dengan tulus pada seseorang yang baik dan tulus juga.


dikutip dari.http://doekman.wordpress.com/2010/04/24/aku-ingin-2/

Better Man
by. Robbie Williams

Send someone to love me
I need to rest in arms
Keep me safe from harm
In pouring rain

Give me endless summer
Lord I fear the cold
Feel I’m getting old
Before my time

As my soul heals the shame
I will grow through this pain
Lord I’m doing all I can
To be a better man

Go easy on my conscience
‘Cause it’s not my fault
I know I’ve been taught
To take the blame

Rest assured my angels
Will catch my tears
Walk me out of here
I’m in pain

As my soul heals the shame
I will grow through this pain
Lord I’m doing all I can
To be a better man

Once you’ve found that lover
You’re homeward bound
Love is all around
Love is all around

I know some have fallen
On stony ground
But Love is all around

Send someone to love me
I need to rest in arms
Keep me safe from harm
In pouring rain

Give me endless summer
Lord I fear the cold
Feel I’m getting old
Before my time

As my soul heals the shame
I will grow through this pain
Lord I’m doin’ all I can
To be a better man

*by robbie williams

Tuesday, December 14, 2010

The Loner


Here I am,

standing stood with nobody, nor with you ...


I am alone - lonely - I'm the loner ..

I miss u, missing you the most.



Berharap semua berubah, berharap ada kemajuan yang berarti,

mungkin sekarang langkah terhenti,

mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk berunding,

mungkin sekarang memang harus begini jalannya.



Lots of thoughts,

mungkin nanti akan lebih baik,

mungkin nanti terang akan datang,

mungkin nanti akan berhenti semua permainan, "berhentilah bermain - main" ...

mungkin nanti ..... bukan sekarang.




dedicated. to whom i loved


Babies: Sebuah Dokumenter Manis tentang Bayi

Babies, atau Bébés judul aslinya dalam bahasa Prancis, merupakan sebuah film dokumenter yang idenya berasal dari Alain Chabat, dan disutradarai oleh Thomas Balmes.

Ide dari film ini sebenarnya sederhana, yakni melihat kehidupan selama setahun awal dari empat bayi yakni Bayar, Hattie, Mari dan Ponijao yang masing-masing berasal dari Mongolia, Namibia, San Francisco hingga Tokyo.



Melalui film ini kita akan diajak melihat berbagai fase yang dialami bayi, mulai dari sejak dalam kandungan, baru lahir, hingga kemudian belajar bicara, belajar merangkak, hingga berjalan.

Terdengar membosankan? Nyatanya tidak sama sekali, karena sepanjang film ini menghadirkan adegan-adegan yang memperlihatkan tingkah polah bayi yang lucu dan menggemaskan, sehingga penonton terus diajak tertawa terbahak-bahak.

Keempat bayi ini dibesarkan dengan lingkungan dan budaya yang berbeda-beda. Ponijao dan Bayar merupakan bayi yang sangat dekat dengan lingkungan. Tidak jarang kita lihat Ponijao mengambil apapun yang ada di tanah seperti batu dan tulang kemudian dimasukkannya ke mulut.

Kemudian Bayar, yang sepertinya punya orang tua peternak, sudah biasa sekali berada di sekitar hewan ternak seperti kambing dan tidak ragu untuk berkotor-kotor ria.

Beda dengan Hattie dan Mari yang dibesarkan di kota besar, mereka cenderung bersih dan sudah mengikuti semacam playgroup sejak dini, dimana mereka belajar bermain dan menyanyi dengan teman seusianya.

Meskipun budaya yang berbeda-beda, kita tetap dapat melihat kesamaan dari bayi-bayi ini, antara lain rasa ingin tahu yang besar, yang membuat mereka cepat belajar.

Berkat kasih sayang orang-orang sekitarnya, bayi-bayi tersebut sama-sama bisa tumbuh kembang dengan optimal. Jadi, sebenarnya dalam perbedaan pun ada persamaan.

Masyarakat dari segala umur dapat menikmati film ini. Ketika saya menonton, banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya ikut menonton, dan mereka juga sangat menikmati film ini. Film ini sedikit dialog, tanpa terjemahan, tanpa subtitle, sehingga kita murni hanya memperhatikan tingkah polah bocah-bocah lucu ini.


sumber.